Karunia Memiliki Anak

Kadang aku bertanya-tanya, untuk apa berkerja sekeras ini? Mengapa rasanya lelah sekali? Mengapa masih juga kurasa kurang dengan yg aku dapatkan?

Lalu aku melihat kedua anakku, Keith dan Nyx. Yaaa, ternyata demi mereka. Aku lupa semua ini demi mereka karena pikiranku menggelap akibat rasa tak bersyukurku.

Memiliki anak adalah permintaan kita pada Tuhan, maka ketika telah dipercayakan anak-anak, mereka adalah tanggung jawab kita seumur hidup.

Aku berkerja, demi agar anakku tidak harus masuk ke sekolah yg seperti dulu kualami. Belajar seperti orang gila, menghapal mati2 an dan ketika pada akhirnya tidak lagi mampu mengikuti pelajaran, aku nyontek ketika ujian, aku bolos ketika lelah dengan semua beban pelajaran.

Aku berkeja, demi agar anakku bisa masuk ke sekolah yg kupilih dan akademisnya tidak memberatkan anakku. Demi agar ketika sudah pulang sekolah, anakku tidak harus les berbagai macam hal lagi ketika seperti aku dulu.

Aku berkerja, demi agar ketika kelak aku menua, anak-anakku tidak harus menanggung beban membiayai dan bertanggung jawab atas hidupku. Hidup kita, adalah tanggung jawab kita sendiri, bukan tanggung jawab mereka. Tapi hidup mereka sampai kapanpun adalah tanggung jawab kita. Dan dengan memastikan hari tua ku nanti tak perlu bergantung pada anak-anak, maka itu adalah salah satu bentuk tanggung jawab ku sebagai orang tua.

Aku berkeja, demi agar jangan sampai aku memiliki pemikiran “hidup secukupnya, ala kadarnya saja.”

Karena heii, anak-anak hadir bukan atas permintaan mereka. Tapi atas keinginan dan doa kita sebagai orang tuanya. Maka sangat tidak etis sekali mereka hidup ala kadarnya karena kita ini tidak mampu? So, selama masih kuat, selama masih sanggup, bagaimana pun caranya, kita harus berjuang!

Namun, jika kelak anak-anakku memiliki akhlak yang baik, budi pekerti yang mendalam, patuh dan justru membantu aku, maka itu adalah sebuah nilai PLUS!

Aku yakin, aku bisa menanamkan etika itu kepada anak-anakku sebab orang tua ku juga telah menanamkan hal yg sama!

Inilah esensi dari moral hidup manusia yg sesungguhnya.